Jumat, 07 Oktober 2016

#SIP Etika Menulis Artikel Online



          Kemajuan teknologi yang pesat membawa pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia. segala sesuatu kini dapat kita dapatkan dengan cepat, terlebih lagi kebutuhan dan aktivitas manusia yang sangat tinggi membuat manusia. Salah satu dampak dari pesatnya teknologi saat ini adalah mudahnya mendapatkan akses informasi dsecara cepat dimana saja dan kapan saja. Hal ini dapat diakses melalui gadget-gadget seperti smartphone dan tablet. Dengan membuka aplikasi berita atau internet, Kita sudah bisa terkoneksi dengan berita yang akan kita baca. 

            Mudahnya mendapatkan akses berita masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan survey yang dilakukan oleh UNESCO. Dalam survey tersebut, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001%. Hal ini berarti dalam 1000 orang hanya terdapat 1 orang saja yang memiliki minat baca. Dikutip dari pernyataan Kepala Biro Komunikasi Layanan Masyarakat (BKLM) Kemendikbud Asianto Sinambela, diantara negara-negara lain Indonesia menempati urutan ke 60 dari 61 negara. Melihat pernyataan tersebut, tentunya membuat hati kita terasa sangat miris. Masyarakat Indonesia sangatlah banyak, namun banyaknya masyarakat tidak sejalan dengan masyarakat yang memiliki minat baca. Belum lagi masalah masyarakat yang buta aksara di Indonesia. Jumlah masyarakat usia 15 hingga 59 tahun yang buta aksara sebanyak 5,9 juta atau 3,70 persen dari 81 juta orang. Hal ini cukup membuktikan bahwa pendidikan di Indoensia belum lah merata. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menghambat minat baca di Indonesia.
  1. Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat siswa/mahasiswa harus membaca buku lebih banyak dari apa yang diajarkan dan mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan di kelas.
  2. Banyaknya hiburan TV dan permainan di rumah atau di luar rumah yang membuat  perhatian anak atau orang dewasa untuk menjauhi buku. Sebenarnya dengan berkembangnya teknologi internet akan membawa dampak terhadap peningkatan minat baca masyarakat kita, karena internet merupakan sarana visual yang dapat disinosimkan dengan sumber informasi yang lebih abtudate, tetapi hal ini disikapi lain karena yang dicari di internet kebanyakan berupa visual yang kurang tepat bagi konsumsi anak-anak.
  3. Banyaknya tempat-tempat hiburan seperti taman rekreasi, karaoke, mall, supermarket dll. 
  4. Budaya baca masih belum diwariskan oleh nenek moyang kita, hal ini terlihat dari kebiasaan Ibu-Ibu  yang sering mendongeng kepada putra-putrinya sebelum anaknya tidur dan ini hanya diaplikasikan secara verbal atau lisan saja dan tidak dibiasakan mencapai pengetahuan melalui bacaan.
  5. Para ibu disibukan dengan berbagai kegiatan di rumah/di kantor serta membantu mencari tambahan nafkah untuk keluarga, sehingga waktu untuk membaca sangat minim.
  6. Buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat mahal dan begitu juga  jumlah perpustakaan masih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dan  kadang-kadang letaknya jauh.
            Pentingnya menumbuhkan minat baca hendaknya dimulai sejak masa kanak kanak. Menurut Ahmadi (2010) ketika anak sudah mempunyai bekal dan minat yang kuat terhadap membaca, dapat dipastikan bahwa banyak sekali informasi yang dapat diakses melalui membaca, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Apabila individu sudah memiliki minat abaca yang tinggi, tentu tidak akan menjadi masalah apabila muncul informasi tersebut yang hasilnya akan berdampak bagi dirinya sendiri dan orang lain. Dampak tersebut dapat berarti menambah wawasan tentang lingkungan sekitar dan selain itu kita dapat mengajarkan infromasi tersebut kepada orang lain.

            Seperti yang sudah dikatakan diatas, majunya teknologi sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia. Serba praktis dan cepat adalah pilihan utama masyarakat saat ini. Dengan hal ini dapat kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan melalui gadget masing masing. Salah satunya dengan menulis artikel yang baik dan menarik. Berikut adalah beberapa cara untuk membuat artikel yang baik

1. Panjang tulisan
Tulislah sepanjang anda memerlukannya. Tulislah sepanjang bisa mengurai semua apa yang ingin anda sampaikan. Tidak kurang dan tidak lebih. Bila kalimat terlalu panjang, justru akan menimbulkan kebosanan bagi pembaca. Tapi jika tulisan terlalu pendek dan singkat, hal ini akan berdampak kurangnya informasi yang akan kita dapat

2. Tata bahasa dan ejaan
Menggunakan bahasa saat sedang chatting dengan teman harus dibedakan saat kita menulis artikel online. Saat berbicara dengan teman, tentunya kita menggunakan kalimat yang informal namun saat kita menulis artikel, bahasa yang digunakan sebisa mungkin tidak terlalu bebas seperti saat kita mengobrol dengan teman. Penulisan dan ejaan yang baik akan menimbulkan ketertarikan pada pembaca, sehingga pembaca akan dapat menyerap informasi dan pembaca pun senang saat membaca artikel tersebut.

3. Ringan dibaca
Membuat tulisan yang ringan dan mudah dicerna akan membantu para pembaca untuk membaca artikel kita. Jika pembaca paham dan mengerti tulisan yang kita buat, maka kita telah berhasil menyampaikan informasi kepada pemabaca. Penggunaan gambar yang sesuai akan membantu para pembaca memahami dan menghindari kejenuhan saat membaca artikel.

4. Topik
Jika anda tertarik pada suatu topik yang menyita perhatian anda, maka tidak ada salahnya untuk menuliskannya di blog anda.

5. Gaya bahasa
Tidak jauh berbeda dengan point ringan dibaca, gaya bahasa juga akan menentukan pembaca untuk membaca atau tidak dari artikel yang anda buat. Gaya bahasa yang ringan dan mudah dipahami menjadi kunci suatu informasi dalam artikel tersebut dapat tersampaikan.

6. Intonasi
Bila mendengar atau melihat kata intonasi, yang terpikir dalam benak adalah suara. Jika dalam bentuk verbal, tinggi rendahnya suara dapat kita nilai dengan mendengar. Intonasi dalam non verbal dapat dilihat dari tujuan penulisannya. Ada intonasi positif, seperti mengajak seseorang ataupun intonasi yang menyindir.

7. Kutipan
Apabila kita ingin menulis sesuatu di blog kita, terkadang kita menemukan tema yang sama dengan orang lain. Jika hal ini terjadi, anda bisa memperbaharuinya dengan gaya penulisan anda dan menulis sumber mana yang anda ambil.

            Ada 2 gaya bahasa yang bisa digunakan ketika menulis artikel, yaitu gaya jurnalistik dan ringkasan. Gaya jurnalistik adalah gaya bahasa yang langsung menyampaikan informasi utama pada bagian awal dan informasi pendukung pada bagian tengahsampai akhir artikel. Gaya ringkas yaitu gaya bahasa yang ringkas yang ditujukan pada pembaca yang mengharapkan informasi terperinci dan pembaca dapat memutuskan apakah dia akanmembaca rincian tersebut atau hanya membaca ringkasannya saja. Menurut Julio dan Estem (2011) informasi yang kita dapat, bisa menjadi suatu memori di otak kita. Terkait dengan memori, terdapat proses memori sensori sebelum short term memory dan long term memory. Didalam memori tersebut terdapat memory storage yang bertuas untuk merekam informasi yang ditagkap oleh panca indera

            Dari cara cara diatas, apabila kita melatihnya dengan baik, maka kita akan membantu masyarakat Indonesia untuk memnumbuhkan rasa minat baca pada diri mereka. Terlebih lagi apabila mereka mau juga untuk menulis yang seperti kita lakukan. Akan ada banyak manfaat yang akan kita rasakan apabila itu benar benar terjadi. Dimulai dari diri sendiri, kita dapat memotivasi diri kita untuk terus membaca. Selain itu, pengaruh lingkungan sekitar seperti orang tua, keluarga, sekolah, dan lain lain bisa membantu kita dalam meningkatkan minat baca. Pada orang tua bisa dicontoh mengajak anak untuk membaca dongeng bersama sebelum tidur. Banyaknya gambar akan menarik perhatian anak untuk membaca. Pada sekolah, bisa dilihat dengan membuat perpustakaan yang nyaman, terawat dan menarik. Namun sayangnya, banyak individu yang belum dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik. Berbicara mengenai menulis, ada etika-etika yang perlu diperhatikan ketika kita menulis artikel online, yaitu:

1. Menggunakan tata bahasa yang baik
2. Tidak menyinggung individu maupun sekelompok yang akan memicu perpecahan.
3. Pemilihan konten yang sesuai dengan artikel yang akan kita tulis

Semoga dengan adanya informasi ini dapat menginspirasi para pembaca untuk meningkatkan minat baca dalam diri.

Daftar Pustaka:

Ahmadi, F. (2010). Meningkatkan minat membaca siswa sekolah dasar dengan metode glenn doman berbasis multimedia. Jurnal Penelitian Pendidikan. 27. 1. 64-71.

Etsem, M. B. & Julianto, V. (2011). The effect of reciting holy qur’an toward short-term   memory ability analysed trought the changing brain wave. Jurnal Psikologi. 38. 1. 17- 29.



http://library.perbanas.ac.id/news/kenapa-minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah-.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar