Kemajuan teknologi yang pesat
membawa pengaruh yang sangat besar bagi kehidupan manusia. segala sesuatu kini
dapat kita dapatkan dengan cepat, terlebih lagi kebutuhan dan aktivitas manusia
yang sangat tinggi membuat manusia. Salah satu dampak dari pesatnya teknologi
saat ini adalah mudahnya mendapatkan akses informasi dsecara cepat dimana saja
dan kapan saja. Hal ini dapat diakses melalui gadget-gadget seperti smartphone
dan tablet. Dengan membuka aplikasi berita atau internet, Kita sudah bisa
terkoneksi dengan berita yang akan kita baca.
Mudahnya
mendapatkan akses berita masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan survey yang
dilakukan oleh UNESCO. Dalam survey tersebut, minat baca masyarakat Indonesia
hanya 0,001%. Hal ini berarti dalam 1000 orang hanya terdapat 1 orang saja yang
memiliki minat baca. Dikutip dari pernyataan Kepala Biro Komunikasi Layanan
Masyarakat (BKLM) Kemendikbud Asianto Sinambela, diantara negara-negara lain Indonesia menempati urutan ke 60
dari 61 negara. Melihat pernyataan tersebut, tentunya membuat hati kita terasa
sangat miris. Masyarakat Indonesia sangatlah banyak, namun banyaknya masyarakat
tidak sejalan dengan masyarakat yang memiliki minat baca. Belum lagi masalah
masyarakat yang buta aksara di Indonesia. Jumlah
masyarakat usia 15 hingga 59 tahun yang buta aksara sebanyak 5,9 juta atau 3,70
persen dari 81 juta orang. Hal ini cukup membuktikan bahwa pendidikan di
Indoensia belum lah merata. Berikut ini adalah beberapa faktor yang menghambat
minat baca di Indonesia.
- Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat siswa/mahasiswa harus membaca buku lebih banyak dari apa yang diajarkan dan mencari informasi atau pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan di kelas.
- Banyaknya hiburan TV dan permainan di rumah atau di luar rumah yang membuat perhatian anak atau orang dewasa untuk menjauhi buku. Sebenarnya dengan berkembangnya teknologi internet akan membawa dampak terhadap peningkatan minat baca masyarakat kita, karena internet merupakan sarana visual yang dapat disinosimkan dengan sumber informasi yang lebih abtudate, tetapi hal ini disikapi lain karena yang dicari di internet kebanyakan berupa visual yang kurang tepat bagi konsumsi anak-anak.
- Banyaknya tempat-tempat hiburan seperti taman rekreasi, karaoke, mall, supermarket dll.
- Budaya baca masih belum diwariskan oleh nenek moyang kita, hal ini terlihat dari kebiasaan Ibu-Ibu yang sering mendongeng kepada putra-putrinya sebelum anaknya tidur dan ini hanya diaplikasikan secara verbal atau lisan saja dan tidak dibiasakan mencapai pengetahuan melalui bacaan.
- Para ibu disibukan dengan berbagai kegiatan di rumah/di kantor serta membantu mencari tambahan nafkah untuk keluarga, sehingga waktu untuk membaca sangat minim.
- Buku dirasakan oleh masyarakat umum sangat mahal dan begitu juga jumlah perpustakaan masih sedikit dibanding dengan jumlah penduduk yang ada dan kadang-kadang letaknya jauh.
Pentingnya
menumbuhkan minat baca hendaknya dimulai sejak masa kanak kanak. Menurut Ahmadi
(2010) ketika anak sudah mempunyai bekal dan minat yang kuat terhadap membaca,
dapat dipastikan bahwa banyak sekali informasi yang dapat diakses melalui
membaca, baik melalui media cetak maupun media elektronik. Apabila individu
sudah memiliki minat abaca yang tinggi, tentu tidak akan menjadi masalah
apabila muncul informasi tersebut yang hasilnya akan berdampak bagi dirinya
sendiri dan orang lain. Dampak tersebut dapat berarti menambah wawasan tentang
lingkungan sekitar dan selain itu kita dapat mengajarkan infromasi tersebut
kepada orang lain.
Seperti
yang sudah dikatakan diatas, majunya teknologi sangat berpengaruh terhadap
kehidupan manusia. Serba praktis dan cepat adalah pilihan utama masyarakat saat
ini. Dengan hal ini dapat kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan melalui gadget masing masing. Salah satunya
dengan menulis artikel yang baik dan menarik. Berikut adalah beberapa cara
untuk membuat artikel yang baik
1. Panjang tulisan
Tulislah sepanjang anda
memerlukannya. Tulislah sepanjang bisa mengurai semua apa yang ingin anda
sampaikan. Tidak kurang dan tidak lebih. Bila kalimat terlalu panjang, justru
akan menimbulkan kebosanan bagi pembaca. Tapi jika tulisan terlalu pendek dan
singkat, hal ini akan berdampak kurangnya informasi yang akan kita dapat
2. Tata bahasa dan ejaan
Menggunakan bahasa saat sedang chatting dengan teman harus dibedakan
saat kita menulis artikel online. Saat
berbicara dengan teman, tentunya kita menggunakan kalimat yang informal namun
saat kita menulis artikel, bahasa yang digunakan sebisa mungkin tidak terlalu
bebas seperti saat kita mengobrol dengan teman. Penulisan dan ejaan yang baik
akan menimbulkan ketertarikan pada pembaca, sehingga pembaca akan dapat menyerap
informasi dan pembaca pun senang saat membaca artikel tersebut.
3. Ringan dibaca
Membuat tulisan yang ringan dan
mudah dicerna akan membantu para pembaca untuk membaca artikel kita. Jika pembaca
paham dan mengerti tulisan yang kita buat, maka kita telah berhasil
menyampaikan informasi kepada pemabaca. Penggunaan gambar yang sesuai akan
membantu para pembaca memahami dan menghindari kejenuhan saat membaca artikel.
4. Topik
Jika anda tertarik pada suatu topik
yang menyita perhatian anda, maka tidak ada salahnya untuk menuliskannya di blog anda.
5. Gaya bahasa
Tidak jauh berbeda dengan point ringan dibaca, gaya bahasa juga
akan menentukan pembaca untuk membaca atau tidak dari artikel yang anda buat. Gaya
bahasa yang ringan dan mudah dipahami menjadi kunci suatu informasi dalam
artikel tersebut dapat tersampaikan.
6. Intonasi
Bila mendengar atau melihat kata
intonasi, yang terpikir dalam benak adalah suara. Jika dalam bentuk verbal,
tinggi rendahnya suara dapat kita nilai dengan mendengar. Intonasi dalam non
verbal dapat dilihat dari tujuan penulisannya. Ada intonasi positif, seperti
mengajak seseorang ataupun intonasi yang menyindir.
7. Kutipan
Apabila kita ingin menulis sesuatu
di blog kita, terkadang kita
menemukan tema yang sama dengan orang lain. Jika hal ini terjadi, anda bisa
memperbaharuinya dengan gaya penulisan anda dan menulis sumber mana yang anda
ambil.
Ada
2 gaya bahasa yang bisa digunakan ketika menulis artikel, yaitu gaya
jurnalistik dan ringkasan. Gaya jurnalistik adalah gaya bahasa yang langsung
menyampaikan informasi utama pada bagian awal dan informasi pendukung pada
bagian tengahsampai akhir artikel. Gaya ringkas yaitu gaya bahasa yang ringkas
yang ditujukan pada pembaca yang mengharapkan informasi terperinci dan pembaca
dapat memutuskan apakah dia akanmembaca rincian tersebut atau hanya membaca
ringkasannya saja. Menurut Julio dan Estem (2011) informasi yang kita dapat,
bisa menjadi suatu memori di otak kita. Terkait dengan memori, terdapat proses
memori sensori sebelum short term memory
dan long term memory. Didalam memori
tersebut terdapat memory storage yang
bertuas untuk merekam informasi yang ditagkap oleh panca indera
Dari
cara cara diatas, apabila kita melatihnya dengan baik, maka kita akan membantu
masyarakat Indonesia untuk memnumbuhkan rasa minat baca pada diri mereka. Terlebih
lagi apabila mereka mau juga untuk menulis yang seperti kita lakukan. Akan ada
banyak manfaat yang akan kita rasakan apabila itu benar benar terjadi. Dimulai dari
diri sendiri, kita dapat memotivasi diri kita untuk terus membaca. Selain itu,
pengaruh lingkungan sekitar seperti orang tua, keluarga, sekolah, dan lain lain
bisa membantu kita dalam meningkatkan minat baca. Pada orang tua bisa dicontoh
mengajak anak untuk membaca dongeng bersama sebelum tidur. Banyaknya gambar
akan menarik perhatian anak untuk membaca. Pada sekolah, bisa dilihat dengan
membuat perpustakaan yang nyaman, terawat dan menarik. Namun sayangnya, banyak
individu yang belum dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik. Berbicara mengenai
menulis, ada etika-etika yang perlu diperhatikan ketika kita menulis artikel online, yaitu:
1. Menggunakan tata bahasa yang baik
2. Tidak menyinggung individu maupun
sekelompok yang akan memicu perpecahan.
3. Pemilihan konten yang sesuai dengan
artikel yang akan kita tulis
Semoga dengan adanya informasi ini
dapat menginspirasi para pembaca untuk meningkatkan minat baca dalam diri.
Daftar Pustaka:
Ahmadi, F. (2010). Meningkatkan minat
membaca siswa sekolah dasar dengan metode glenn doman berbasis multimedia. Jurnal
Penelitian Pendidikan. 27. 1. 64-71.
Etsem, M. B. & Julianto, V. (2011). The effect of reciting holy qur’an toward short-term memory ability analysed trought the changing brain wave. Jurnal Psikologi. 38. 1. 17- 29.
http://library.perbanas.ac.id/news/kenapa-minat-baca-masyarakat-indonesia-rendah-.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar