Sabtu, 08 Oktober 2016

#SIP Arsitektur Komputer dan Struktur Kognisi Manusia



                Seiring dengan perkembangan zaman, komputer sudah menjadi salah satu bagian dalam kehidupan manusia. Kesibukan yang beragam membuat pemanfaatan komputer kian beragam, mulai dari mengetik dokumen, melakukan video call, bermain game, membuat musik, membuat film, dan lain lain.  Komputer berasal dari kata latin computare yang artinya menghitung dalam bahasa inggris bernama to compute. Bila dijabarkan, sekumpulan alat elektronik yang saling bekerja sama, dapat menerima data (input), mengolah data (proses), dan memberikan informasi (output) serta terkoordinasi dibawah kontrol program yang tersimpan di memorinya. Ketiga hal tersebut saling berkaitan satu sama lain. Jika hilang salah satu, maka manfaat komputer yang kita gunakan akan kurang terasa. Bila dijabarkan, komputer memiliki komponen komponen didalamnya. Komponen komponen tersebut adalah:
1. Hardware:
Hardware  merupakan peralatan fisik dari komputer yang dapat kita lihat dan rasakan. Hardware terdiri dari:
a. Input/output device. Input/output device terdiri perangkat masuk dan keluaran seperti                keyboard, pointing device, scanner, sensor, voice recorder, hard copy device, dan soft copy                device
b. Storage device: media untuk menyimpan data, seperti hard disk, floopy disk,                     CD-Rom,flashdisk
c.  Monitor/screen monitor:sarana untuk menampilkan apa yang kita ketikkan pada papan           keyboard setelah diolah oleh prosesor
d. Casing unit: tempat semua peralatan komputer, seperti motherboard, card, peripheral, dan SPU
e. CPU (Central Processing Unit) Merujuk kepada peragkat keras komputer yang memahami dan melaksanakan perintah dan data dari perangkat lunak. Komponen CPU terdiri dari unit                kontrol, register, ALU, dan CPU interconnections

2. Software: software merupakan perangkat lunak komputer yang berguna untuk menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki. Software terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
a. Sistem operasi: seperti DOS, unix, linux, novell, windows. Sistem operasi adalah software yang berfungsi untuk mengaktifkan seluruh perangkat yang terpasang pada komputer sehingga masing masingnya dapat berkomunikasi. Jika tidak ada sistem operasi, maka komputer tidak dapat digunakan sama sekali
b. Program utility: berfungsi untuk membantu atau mengisi kekurangan  atau kelemahan dari sistem operasi. Contoh dari program utility ialah norton utility, scandisk, PC tools.
c. Program aplikasi: merupakan program khusus melakukan suatu pekerjaan tertentu. Contoh dari program aplikasi ialah GL, MYOB, payroll.
d. Program paket: Program yang telah disusun sehingga dapat digunakan untuk berbagai             kepentingan. Contoh program paket ialah microsoft office.
e. Bahasa pemrograman: merupakan softwareyang khusus digunakan untuk membuat                 program komputer

3. Brainware (user): merupakan personil yang terlibat langsung dalam pemakaian komputer seperti programmer, user, operator, dll

Bila diperhatikan, proses komputer mengolah data hampir sama dengan kognisi manusia. Kognisi merupakan proses berpikir manusia seperti memahami suatu informasi, menghafal, mengerti bahasa, dan lain lain. Kognisi manusia memiliki tahap tahap perkembangannya. Tokoh perkembangan kognitif yang populer dalam hal ini adalah Jean Piaget. Piaget mengemukakan bahwa tahap perkembangan kognitif manusia melewati 4 tahap, yaitu
1. Tahap sensorimotor (lahir-2 tahun)
2. Prapoerasi (2-7 tahun)
3. Operasi konkret (7-11 tahun)
4. Operasi formal (11-keatas)

Sama dengan halnya komputer, kognisi manusia memiliki komponen komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Menurut Winardi (dalam Musadieq, Nurtjahhono, dan Parhusip, 2014) komponen kognisi adalah komponen persepsi, keyakinan, dan pendapat seseorang yang diketahui sebagai hasil pengetahuan yang diperolah. Kognisi manusia dapat kita lihat melalui sikap dari individu tersebut. Selain komponen kognisi, terdapat pula komponen afeksi, dan behavioral. Ketiga indikator tersebut saling berkaitan satu sama lain sehingga menghasilkan suatu perilaku yang dapat kita lihat yaitu berupa sikap. Bila komputer memiliki konstruksi tersendiri, kognisi juga memiliki hal yang serupa. Menurut Pudjiastuti (2012) konstruksi kognisi adalah petunjuk untuk bertindak dalam usaha pengembangan keterampilan. Sistem kognisi yang dimiliki memungkinkan individu untuk mempersepsi rangsang yang ada didalam diri maupun diluar diri.

Baik komputer maupun kognisi manusia sama sama saling berhubungan. Komputer sebagai alat yang mampu memfasilitasi manusia untuk memudahkan pekerjaannya sementara kognisi manusia sebagai pusat manusia berpikir dalam membuat suatu perangkat komputer dan sebagai pengguna komputer. Persamaan keduanya adalah sama sama memproses informasi yang diterima. Dari informasi yang masuk, dapat disimpan maupun dilihat kembali. Hanya saja perbedaannya adalah proses kognisi manusia sangatlah kompleks, ketika kita ingin mengingat sesuatu kita tidak bisa melakukan hal yang sama seperti ketika ingin membuka dokumen di komputer. Ada suatu proses yang sangat kompleks yang dapat membantu kita untuk mengingat kembali informasi. Selain itu, komputer adalah ciptaan manusia yang manusia buat melalui proses berpikirnya.

Kelebihan arsitektur komputer dibanding kognisi mausia adalah, kita bisa melihat bentuknya dan memperbaiki jika ada kerusakan. Selain itu, komputer juga membantu pekerjaan manusia. Namun sayangnya kekurangan komputer adalah bentuknya yang tidak praktis, membuat komputer susah untuk dibawa kemana mana. Selain itu, diperlukan listrik untuk menjalankan komputer tersebut, sehingga apabila tidak ada listrik, maka komputer tersebut tidak dapat digunakan. Dibutuhkan keahlian khusus dalam merakit komputer, tidak sembarang orang dapat merakit komputer dengan baik. Pada kognisi manusia, tidak diperlukan keahlian khusus dalam merakit kognitifnya, hal tersebut sudah terjadi secara alami dan siapapun dapat menggunakannya masing masing.

Daftar Referensi:
Alaila, Y. (2010).  Pengertian dan Komponen Komponen Komputer. Jakarta

Aries, M. (2012).  Psikologi Sosial. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia
Musadieq, M. A., Nurtjahjono, G. E., Parhusip, C. M. D. (2014). Pengaruh disiplin kerja terhadap prestasi kerja (studi pada karyawan ajb bumiputera 1912 cabang kayutangan kota malang). Jurnal Administrasi Bisnis. 9. 1. 1-10

Pudjiastuti, E. (2012). Hubungan “self efficacy” dengan perilaku mencontek mahasiswa psikologi. Jurnal Mimbar 28. 1. 103-112

Suparno, P. (2001).Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Kanisius : Jakarta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar