Pendahuluan
Sehari hari kita selalu
melakukan aktivitas aktivitas. Hal yang kita lakukan ini memiliki sebuah
dorongan untuk melakukan hal tersebut. Dorongan tersebut dapat kita sebut
sebagai motivasi. Motivasi adalah sebuah dorongan dari individu untuk melakukan
sesuatu dalam mencapai sebuah tujuan. Motivasi tersebut dapat menjadi sebuah
hal yang baik atau pun buruh. Hal ini didasarkan pada kuatnya motivasi yang
diinginkan oleh individu tersebut. Beberapa hal yang memengaruhi tercapai atau
tidaknya tujuan tersebut adalah pengaruh lingkungan dan diri sendiri. Dalam
bahasan kali ini, kami akan membahas mengenai film Joshua Oh Joshua. Dalam film
ini terdapat hal yang dapat memotivasi kita untuk selalu berprestasi walaupun
terhalang oleh keadaan lingkungan.
Review Film
Dalam pertemuan kali
ini, saya akan membahas film yang memiliki unsur motivasi. Film tersebut adalah
Joshua Oh Joshua yang telah ditayangkan pada tahun 2001. Film ini menceritakan
seorang anak laki laki bernama Jojo yang terpisah oleh orang tuanya saat ia masih
bayi. Jojo diambil oleh seorang wanita yang memiliki gangguan jiwa dan
ditinggalkan di sebuah pos. Setelah itu, Jojo dotemukan oleh sepasang suami
istri yang bekerja sebagai pemulung. Jojo dibawa ke rumah mereka lalu mereka
rawat. Jojo selalu diperlakukan secara kasar oleh ibunya saat di rumah. Jojo
sering dipukuli dan tidak jarang ia dibentak oleh ibu angkatnya. Walaupun Jojo
sering dipukuli oleh ibu angkatnya, Jojo tetap rajin belajar dan Jojo merupakan
anak yang pintar dan sering menduduki peringkat pertama di kelasnya.

Jojo tidak seperti anak
lain yang hanya bersekolah lalu pulang ke rumah untuk bermain. Jojo juga
bekerja mengamen, menjual kantong plastik di pusat perbelanjaan dengan temannya
Jejen, yang merupakan tetangga sekaligus teman dekat Jojo.
Jojo akhirnya
dipertemukan oleh orang tuanya saat Jojo menerima penghargaan juara umum di
sekolahnya.

Kajian Teori
Motif berasal dari
bahasa Latin movere yang berarti
bergerak atau bahasa inggrisnya adalah to
move. Motif diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri organisme
yang mendorong untuk berbuat. Menurut Walgito (dalam Basuki, 2004) motivasi
adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke
arah tujuan. Sedangkan menurut Plotnik (dalam Basuki, 2005) motivasi mengacu pada
berbagai faktor fisiologi dan psikologi yang menyebabkan seseorang melakukan
aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu.. Terdapat beberapa
teori mengenai motivasi, yaitu:
a. Teori Drive
Teori ini dapat diuraikan sebagai teori dorongan tentang
motivasi, perilaku ini didorong ke arah tujuan oleh keadaan keadaan yang
mendorong dalam diri seseorang atau binatang. Secara umum, teori drive
mengarahkan kepada hal suatu keadaan dorongan internal yang muncul, individu
didorong untuk mengaturnya dalam perilaku yang
akan mengarah ke tujuan yang mengurangi intensitas keadaan yang
mendorong.
b. Teori
Intensif
Teori insentif merupakan kebalikan dari teori drive,
teori insentif adalah teori dorongan tentang motivasi karena ciri ciri tertentu
yang mereka miliki, objek tujuan mendorong perilaku learah tujuan tersebut. Objek
tujuan yang memotivasi perilaku disebut sebagai insentif. Satu bagian penting
dari banyak teori insentif adalah bahwa individu individu mengharapkan
kesenangan dari pencapaian dari apa yang mereka sebut insentif positif dan dari
penghindaran dari apa yang disebut insentif negatif.
c. Teori Oponen Proses
Pandangan hedonistik tentang perilaku mengatakan bahwa
kita dimotivasi untuk mencari tujuan yang memberi kita perasaan emosi yang enak
dan menghindari tujuan yang menghasilkan ketidakenakan, Teori proses oponen
mengambil suatu pandangan hedonistik tentang motivasi. Tetapi ini adalah hanya
suatu permulaan karena teori itu mempunyai beberapa hal yang menarik untuk
dikatakan tentang apa yang menyenangkan dan apa yang tidak menyenangkan
(Solomon & Corbit, 1986). Dasar dari teori ini adalah pengamatan bawa
banyak keadaan emosi motivasi diikuti oleh keadaan yang bertentangan atau
berlawanan.
d. Teori Tingkat Optimal
Teori tingkat optimal disebut juga teori yang baik baik
saja. Individu dimotivasi untuk berperilaku dalam suatu cara untuk mencapai
tingkat dorongan yang optimal. Contohnya jika dorongan itu terlalu rendah
seseorang akan mencari situasi atau stimulus yang menaikkan dorongan itu, jika
dorongan terlalu tinggi perilaku akan diarahkan ke arah penurunan dorongan.
Analisa Film
Dalam film Joshua Oh Joshua, Jojo tetap bersemangat dan
tetap rajin belajar hingga meraih juara umum di sekolahnya. Walaupun ia tumbuh
dari keluarga yang kurang mampu dan di didik secara kasar oleh ibu angkatnya
dan harus bekerja, hal ini tidak menunjukkan bahwa dia putus asa dan menyerah. Dalam
hal ini kita dapat kaitkan dengan teori oponen proses dimana keadaan sangat bertentangan dengan emosi
motivasi yang dimiliki Jojo.
Daftar Pustaka
Basuki, A. M. H.
(2008). Psikologi Umum. Jakarta :
Universitas Gunadarma
Prabowo, H. &
Riyanti, B. P. D. (1998). Psikologi Umum
2. Jakarta : Universitas Gunadarma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar