BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perilaku adalah perbuatan/tindakan dan perkataan seseorang yang sifatnya dapat diamati, digambarkan dan dicatat oleh orang lain ataupun orang yang melakukannya. Perilaku individu atau sekelompok individu yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku secara umum dalam masyarakat sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Teori ini dikemukakan oleh Edwin M.Lemert, menurutnya seseorang berperilaku menyimpang karena proses labeling yang diberikan masyarakat kepadanya. Labeling adalah pemberian julukan, cap, etiket, ataupun kepada seseorang. Pada awalnya seseorang melakukan “penyimpangan primer” karena itu sang pelaku penyimpangan mendapatkan cap (labeling) dari masyarakat. Karena adanya label tersebut, maka sang pelaku mengidentifikasikan dirinya sebagai penyimpang dan mengulangi lagi penyimpangan itupun menjadi suatu kebiasaan atau gaya hidup bagi pelakunya
B. Rumusan Masalah
1. Definisi Pengaruh
2. Kunci-kunci
perubahan perilaku
3. Faktor yang
mempengaruhi perilaku
4. Definisi Wewenang
C. Tujuan Masalah
Dapat
memahami dan menjelaskan definisi pengaruh, macam-macam kunci perubahan
perilaku, faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku, serta menjelaskan definisi
wewenang.
2. MEMPENGARUHI PERILAKU
A. Definisi
Pengaruh
·
Middlebrook
Pengalaman
Pribadi,pengalaman yang telah lalu maupun yang
sedang kita alami ternyata memiliki pengaruh pada penghayatan kita terhadap
suatu objek psikologi tertentu.
·
Freud
Faktor
Emosional, suatu sikap tertentu terkadang
merupakan suatu pernyataan yang di landasi oleh emosi yang fungsinya sebagai
semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk mekanisme pertahanan ego.
·
Azwar
(1995)
Media
massa,informasi baru mengenai sesuatu hal dapat memberikan
landasan kognitif baru bagi terbentuknya sikap terhadap informasi tersebut.
B. Kunci-kunci
perubahan perilaku
·
Teori
keseimbangan
Meliputi tekanan
konsistensi di antara akibat-akibat dalam sistem kognitif yang sederhana.
·
Teori
konsistensi kognitif-afektif
Bahwa pengetahuan
ataupun keyakinan seseorang tentang suatu fakta tertentu sebagian di tentukan
oleh pilihan afeksinya.
·
Teori
ketidaksesuaian
Bahwa sikap akan
berubah untuk mempertahankan konsistensinya dengan perilaku nyatanya.
·
Teori
atribusi
Bahwa perubahan
perilaku yang dilakukan seseorang memungkinkan timbulnya kesimpulan pada orang
tersebut bahwa sikapnya telah berubah.
C. Bagaimana
mempengaruhi perilaku berbagai model
1. Faktor
Internal
Tingkah laku manusia adalah
corak kegiatan yang sangat dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam dirinya.
Faktor-faktor intern yang dimaksud antara lain jenis ras/keturunan, jenis
kelamin, sifat fisik, kepribadian, bakat, dan intelegensia. Faktor-faktor
tersebut akan dijelaskan secara lebih rinci seperti di bawah ini.
a. Jenis
Ras/ Keturunan
Setiap ras yang ada di dunia
memperlihatkan tingkah laku yang khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada
setiap ras, karena memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras Negroid
antara lain bertemperamen keras, tahan menderita, menonjol dalam kegiatan olah
raga.
Ras Mongolid mempunyai ciri
ramah, senang bergotong royong, agak tertutup/pemalu dan sering mengadakan
upacara ritual. Demikian pula beberapa ras lain memiliki ciri perilaku yang
berbeda pula.
b. Jenis
Kelamin
Perbedaan perilaku berdasarkan
jenis kelamin antara lain cara berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan
pembagian tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor
hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita seringkali
berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan orang laki-laki cenderug
berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.
c. Sifat
Fisik
Kretschmer Sheldon membuat
tipologi perilaku seseorang berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang
pendek, bulat, gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri
demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak teman
d. Kepribadian
Kepribadian adalah segala corak
kebiasaan manusia yang terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi
serta menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam
dirinya maupun dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan
suatu kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian
tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya
e. Intelegensia
Intelegensia adalah keseluruhan
kemampuan individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif.
Bertitik tolak dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat
dipengaruhi oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia
adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak secara cepat,
tepat, dan mudah terutama dalam mengambil keputusan.
f. Bakat
Bakat adalah suatu kondisi pada
seseorang yang memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu
kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya berupa kemampuan
memainkan musik, melukis, olah raga, dan sebagainya
2. Faktor
Eksternal
a. Pendidikan
Inti dari kegiatan pendidikan
adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar adalah
seperangkat perubahan perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar
pengaruhnya terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi
akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan rendah.
b. Agama
Agama akan menjadikan individu
bertingkah laku sesuai dengan norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang
diyakininya.
c. Kebudayaan
diartikan sebagai kesenian, adat
istiadat atau peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan
tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan lainnya, misalnya
tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku orang Papua.
d. Lingkungan
adalah segala sesuatu yang ada
di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan
berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena lingkungan itu
dapat merupakan lawan atau tantangan bagi individu untuk mengatasinya. Individu
terus berusaha menaklukkan lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat
dikuasainya.
e. Sosial
Ekonomi
Status sosial ekonomi seseorang
akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan
tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku
seseorang.
D. Wewenang
Secara etimologis, kata wewenang
berasal dari kata dasar “wenang” dan merupakan terjemahan dari competentie
(Bahasa Inggris) atau bevoegdheid serta gezag (Bahasa Belanda). Dalam kamus
besar Bahasa Indonesia wewenang diartikan sebagai hak dan kekuasaan untuk
bertindak. Pengertian itu tidak sama dengan pengertian yang dikemukakan oleh
para ahli hukum. Menurut Prajudi Atmosudirdjo, seorang ahli pada bidang hukum
administrasi berpendapat tentang pengertian wewenang, dalam kaitannya dengan
kewenangan sebagai berikut:
Kewenangan (authority,gezag) adalah
apa yang disebut “kekuasaan formal”, kekuasaan yang berasal dari kekuasaan
legislatif (diberi oleh undang-undang) atau dari kekuasaan eksekutif
administratif. Kewenangan dimaksud biasanya terdiri atas beberapa wewenang
(kekuasaan terhadap segolongan orang-orang tertentu atau kekuasaan terhadap sesuatu
bidang pemerintahan atau bidang urusan) tertentu yang bulat, sedangkan wewenang
hanya mengenai sesuatu onderdil tertentu saja.
DAFTAR
PUSTAKA
Dr.
I Made Arya Utama, S.H..M.H (Hukum Lingkungan)
Mar’at.
1984. SIKAP MANUSIA PERUBAHAN SERTA PENGUKURANNYA. Bandung: Ghalia Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar