Dalam pembahasan kali
ini, kami akan membahas mengenai jurnal motivasi yang berjudul “Hubungan
Orientasi Belajar dengan Motivasi Berprestasi Mahasiswa Psikologi Gunadarma”.
Jurnal ini ditulis oleh Yulifa Taslima dan Dr. Awaluddin Tjalla dari fakultasi psikilogi
Universitas Gunadarma. Dalam bagian abstark, diketahui bahwa tujuan dari
penulisan jurnal ini adalah untuk untuk mengetahui gambaran motivasi
berprestasi mahasiswa dan untuk mengetahui hubungan orientasi belajar dengan
motivasi belajar mahasiswa psikologi.
Dalam bagian
pendahuluan, penulis mengemukakan masalah yang dihadapi oleh mahasiswa saat ini
yang masalah ini juga ditemukan oleh Winkel (1991), masalah tersebut bernama
“krisis motivasi” dimana individu sudah cenderung melalaikan pekerjaan tugas-tugas,
pekerjaan rumah, menunda persiapan ulangan, berkurangnya perhatian pada waktu
belajar, serta adanya pandangan asal lulus dan asal cukup. Hal ini rupanya dipicu
oleh adanya dunia kerja, dimana para perusahaan menuntut karyawannya yang
berpendidikan minimal sarjana. Pada perguruan tinggi, individu diberikan banyak
kebebasan seperti menyusun jadwal kelas, memilih banyaknya mata kuliah yang
akan diambil selain itu memungkinkan adanya beberapa mata kuliah yang membuat
mahasiswa tidak disiplin yang mengakibatkan salah satunya untuk menitip daftar
kehadiran kelas. Hal itu rupanya dinilai oleh penulis juga dapat mengakibatkan
krisis motivasi. Penulis memberikan definisi dari motivasi yang diambil dari
pendapat Donald (dalam Hardji dan Badjuri, 2004) serta Gage dan Barliner
(2002). Dari pendapat para tokoh tersebut, penulis menyimpulkan bahwa motivasi
adalah tingkah laku manusia yang ditampilkan untuk mencapai tujuan tertentu
digerakkan dan diarahkan oleh motivasi. Menurut penulis, motivasi yang harus
dimiliki mahasiswa ialah motivasi berprestasi. Motivasi berprestasi tidak
berdiri sendiri, terdapat banyak proses dan usaha yang harus dilalui.
Dalam pembahasan
selanjutnya, penulis menuliskan definisi dari orientasi belajar dan motivasi
belajar dari beberapa tokoh. Dalam pembahasan tersebut, penulis juga menulis
karakteristik dari orientasi belajar dan ciri ciri individu yang memiliki
motivasi belajar. Selanjutnya penulis menjelaskan mengenai langkah langkah
penelitian yang diambilnya. Penulis mengambil subjek mahasiswa berusia 20-23
tahun dari fakultas psikologi Gunadarma tahun angkatan 2003-2005. Penulis
mengambil teknik purposive sampling.
Teknik pengumpulan data menggunakan skala orientasi belajar dan skala motivasi
belajar. Dari hasil penelitian, ditemukan bahwa pada skala orientasi belajar,
diketahui nilai statistik sebesar 0,064 dengan nilai signifikasi sebesar 0,200
(p<0,01). Sedangkan pada skala motivasi berprestasi diketahui nilai
statistik sebesar 0,110 dengan nilai signifikasi sebesar 0,037 (p<0,01). Berdasarkan
kedua skala tersebut, diketahui bahwa distribusi skor keduanya adalah normal.
Berdasarkan dari data diatas, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar
r=+,557 dengan nilai signifikasi sebesar 0,000 (p<0,01), yang berarti
hipotesis tersebut dapat diterima dan memiliki hubungan yang positif.
Pendapat
Menurut kami jurnal
tersebut sudah baik, baik dari definisi maupun dari langkah langkah penelitian.
Akan tetapi, menurut kami penulis menuliskan kesimpulan dari keseluruhan
penelitian sehingga pembaca lebih mengerti dari penelitian yang telah
dilaksanakan.